



a person starts to live when he can live outside himself
Buat yang ce nya sering nangis (hahaha, gw iya nggak ya??), ini ada tester buat mengetahui cowok macam apakah kamu?
Cowok Cuek: "Biarin Aja,paling ntar diam sendiri"
Cowok Naif: "Beliin gulali sama balon warna-warni"
Cowok Jaim: "Plz dunk jangan bikin malu gue,masa nangis sih"
Cowok gak sabaran: "Hari gene masih nangis,plzzz dech!!?"
Cowok Sensitif: "Ikutan Nangis N memble"
Cowok ahli Hipnotis: "Saya hitung 1,2,3...dihitungan ketiga anda melupakan semuanya... lupakan
semuanya... lupakan... OK!"
Cowok Pasrah: "Terserah Lo deh!!!"
Cowok Idaman: "Menangislah sepuasnya dipundakku, sambil tangannya melingkar melindungi si
cewe (kadang meraba)"
Cowok Tajir: "Beliin Mobil, Handphone..."
Cowok Romantis: "Bacain Puisi, dinyanyiin lagu NINA BOBO"
Cowok Horny: "Dibaringin ditempat tidur del el el"
Cowok Bete: "Dipeluk sambil dibisikin `kita putus aja ya` abisnya kamu cengeng banget sih say"
Cowok Narsis: "Sibuk ngambil foto diri sendiri pake N6600"
Cowok Dermawan: "Ngeluarin recehan sembari bilang May God Bless You..."
Cowok Kere: "Sory nih yang,aqu ga bisa beliin tissu..."
Cowok Santri: "Astagfirullah....tabahkan hatimu dinda."
Cowok Kritis: "Nanya ada paan sih? siapa? kenapa? dimana? kemana? kok bisa sih? ya udah...
ambil positifnya aja lah"
Cowok tulalit: "Kamu nangis dapet bonus apa ditinggal mati sih? Hiiii...kamu bisa juga nangis
yah?"
Cowok Matre: "Cewe kere Lo... nangis mulu nyusahin gue doank"
Cowok Kejam: "Hehehehe... ini belum seberapa sayang...nanti aku bisa bikin kamu tambah
sengsara sampe meraung-raung... lebih parah lagi... mau nangis lagi?"
nah, kira2 kamu masuk yg mana tuh?sayang disini kategori co ganteng gak ada :D
dari : kaskus.us
setiap band pastinya punya panutan..nidji misalnya, banyak bgt terinspirasi dari keane (walopun gw ngerasa nidji banyak njiplak dari keane : I )..nah, aku (bukan anak band n gbs maen musik blass selain flute yamaha jaman SMP dulu, tp vokal gw lumayan kok ha2), juga punya birokrat panutan. He's my grandpa..beliau bs gw sebut birokrat profesional. Masa muda sampai pensiun dihabiskan untuk mengabdi sebagai camat di berbagai pelosok wilayah Malang, Jawa Timur. Gelar 'camat' begitu identik sama sosok eyangku yang satu ini. Setelah pensiun pun, orang-orang disekitarnya lebih mengenalnya sbg 'pak camat' ketimbang nama asli beliau...
Hal yg bikin gw kesemsem sama beliau of course, kita satu pemikiran! Ketika gw mutusin buat totally dedicate my life untuk dunia politik dan pemerintahan, beliau org pertama yg mendukung..hal yg nggak pernah gw temuin ketika orang2 muda di luar sana ego sektoral memandang sebelah mata bidang yg gw tekuni. bahkan beliau berpesan,' jangan ikut-ikutan orang di luar sana. mereka itu politisi tapi bukan pemerintah,mereka memimpin daerah, negara dengan cara politik tapi pemerintahannya non sense'..yup, aku nangkep pesannya yg mungkin kalo diterjemahin ke bahasa politik modern..'leadership always matter but actually they know how to lead but dont know how to govern'
sejak kecil, biasanya sehabis ngaji (dulu gw rajin ngaji he2 : ))..beliau suka banget ngajarin aku filosofi jawa. dari sekian banyak kisah, yang paling dalem adalah primbon raden ronggowarsito. sang raden ini emang nggak seterkenal nostradamus, tapi percaya nggak percaya, mereka sama hebatnya..
Salah satu masterpiece raden ronggowarsito adalah ramalannya tentang kedatangan zaman edan (kalabendu). Tanda2nya banyak, bisa dibaca dalam perumpamaan di bawah:
"akan datang suatu zaman dimana kucing mulai berkompromi dengan tikus"
"akan datang suatu zaman dimana angsa mati kelaparan di lumbung padi"
nah, kalabendu kah kita sekarang ?
Belum lari dari ingatan kita waktu Jaksa Oerip Tri Gunawan digiring ke penjara tipikor gara-gara main mata dengan Arthalyta Suryani. Inikah kala bendu itu ? ya, sang tikus (istilah buat koruptor dan sejenisnya) berbagi rejeki dengan sang jaksa (kucing, yang biasa menangkap tikus). Keduanya bahkan keliatan kompak saling melindungi di pengadilan yang terbukti lewat rekaman percakapan telepon. keren ya, bisa masuk animal planet tuh. Kucing dan tikus nggak lagi kejar-kejaran, Tom n Jerry juga perlu dirilis ulang he2..
Lain lagi kasus Yahukimo, udah agak lama sih tapi inilah 'angsa mati kelaparan di lumbung padi'. Indonesia, yang negeri zamrud khatulistiwa gemah ripah loh jinawi (tanya anak SD pasti apal!) bak lumbung padi ini gak bebas dari kelaparan, bahkan di tengah-tengah lumbung itu ada malaikat pencabut nyawa yang siap membuat angsa-angsa menjerit meregang nyawa akibat perut terlilit. Paradox of Plenty kasusnya, kata Joseph E Stiglitz dalam buku'Making Globalization Works'. Entah apa sebabnya, tapi yang sangat mungkin adalah problem aksesibilitas. Kata Amartya Sen dalam Development As Freedom, terkait bagaimana kesempatan mereka mendapat kesempatan untuk mendapatkan makanan. Atau mungkin, makanan banyak tapi masyarakat nggak mampu membelinya (maaf, aku nggak bermaksud bawa2 topik kampanye slh satu parpol lho). Dalam sebuah penelitian di Garut aku sempat mendengar pangakuan lurah setempat, "Bukannya makanan itu nggak ada mas, di pasar banyak kok, tapi masyarakat kami nggak sanggup membelinya"....
Ternyata, tantangan itu adalah diktum 'cover both sides'..gimana seorang wartawan harus berdiri atas semua kepentingan..Kepentingan warga yang pro dan anti integrasi dengan NKRI...Saking cover both sidesnya, Rien Kuntari yang jelas-jelas WNI, dituduh pro kemerdekaan Tim2. Rien sempat agak putus asa dengan berbagai ancaman hingga salah satu rekan melepaskan dehaganya, 'sudahlah rin. kalau ada salah satu kelompok yang marah atau senang sama kita, itu artinya kita nggak balance. Tapi kalo dua-duanya benci sama kita, itu artinya pemberitaan kita balance'
Tuduhan itu bukan tanpa alasan, Rien dalam menjalankan tugasnya rela menelisik hingga ke kantong-kantong markas para pasukan Falintil, pasukan pro kemerdekaan Timtim. Apa yang ditemukan oleh Rien cukup mengagetkan, ia yakin bahwa Timtim pasti akan lepas dari NKRI karena kalah dalam jajak pendapat. Salah satu alasannya adalah bahwa ternyata pasukan pro integrasi lebih akrab dengan kekerasan ketimbang pasukan pro kemerdekaan sehingga pasukan pro kemerdekaan bisa mendapatkan simpati masyarakat ! Rien mengujinya dengan sebuah pertanyaan, 'Apakah yang akan kalian lakukan jika kelompok kalian kalah dalam jajak pendapat?'
Kelompok Pro Integrasi : 'kami akan berperang !'
Kelompok Pro Kemerdekaan :'kami akan turun gunung dan bercocok tanam bersama masyarakat lainnya'
Sungguh kontradiktif dari apa yang kita dengar selama ini terutama dari buku-buku sejarah orba kalau mereka (pasukan Falintil, Fretilin dsb) adalah gerakan pengacau keamanan yang jauh dari rasa iba dan kedamaian.
Fakta lainnya yang terungkap adalah ternyata, pasukan pro kemerdekaan timtim selama ini didukung oleh pegawai pemda sendiri. Pegawai pemda yang digaji oleh RI ternyata banyak yang tidak mendukung integrasi Timtim. Dibalik baju PNS itu, tercipta sejumlah trik untuk membantu rekan-rekan mereka mencapai kemerdekaan.
Wondering...'apa yang dilakukan RI selama 24 tahun belakangan di Tmtim hingga mereka berbuat demikian?'
Jakarta nggak pernah nggak macet, faktanya :
solusinya.....Nebeng yuk !
Banyak alasan yang menguntungkan untuk melakukan Carpooling atau yang lebih dikenal dengan sebutan nebeng. Kegiatan ini berupa kegiatan berbagi ruang di kendaraan pribadi karena umumnya di Jakarta, satu mobil hanya diisi satu orang dan ini merupakan salah satu sumber masalah kemacetan.
Manfaat yang paling terasa dengan Nebeng adalah menghemat ongkos BBM dan transportasi karena bisa berbagi dengan orang lain. Selain itu karena Carpooling dilakukan bersama orang yang saling kenal, sangat kecil kemungkinan terjadi tindak kriminal. Oleh karena itu para penumpang bisa dengan tenang tidur selama perjalanan. Selain aman, Carpooling bisa lebih nyaman karena pasti duduk. Dan bagi yang harus melewati kawasan three in one, Carpooling bisa menjadi sebuah solusi. Selain bermanfaat bagi yang memberi tebengan maupun penebeng, Carpooling membawa dampak positif bagi lingkungan hidup. Carpooling dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi apabila para pemilik kendaraan pribadi memutuskan ikut Carpooling. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi akan langsung mengurangi polusi udara. Transportasi merupakan salah satu kegiatan yang menghasilkan gas rumah kaca penyebab pemanasan global sehingga dengan Carpooling, juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengurangan penggunaan kendaraan pribadi juga membuat kita menghemat persediaan BBM Indonesia yang kian menipis.
Di Jakarta sendiri, kegiatan Carpooling ini telah diwadahi oleh sebuah komunitas yang menamakan diri mereka Komunitas Nebeng. Komunitas Nebeng secara organisasional berada di bawah CV Mitra Utama Niaga dengan direkturnya seorang sarjana teknologi informasi bernama Rudyanto. Komunitas Nebeng adalah kumpulan orang-orang yang berbagi kendaraan dengan tujuan menghemat BBM dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Dalam bahasa ilmiah sistem transportasi kegiatan ini biasa disebut dengan Carpooling community. Carpooling ini menggunakan sistem berbasis web dalam situs www.nebeng.com.
Situs tersebut pertama kali diluncurkan ke publik pada tanggal 28 September 2005, tepatnya beberapa hari sebelum kenaikan BBM diumumkan pada tanggal 1 Oktober 2005. Karena harga BBM yang melambung tajam tersebut maka saat itu banyak orang terutama warga Jabodetabek yang mendaftar. Hingga saat ini jumlah jumlah anggota Komunitas Nebeng mendapat antusiasme cukup besar dari masyarakat hingga mencapai 25.000 orang
Komunitas ini tidak ditujukan untuk melarang masyarakat membeli kendaraan pribadi walaupun tiap harinya ada 200 kendaraan baru turun ke jalanan. Di Jakarta, tidak sedikit keluarga yang memiliki jumlah kendaraan dengan jumlah yang sama dengan anggota keluarga tersebut. Komunitas ini berusaha mengkampanyekan pengurangan penggunaanya di jalan.
Bagi mereka yang berminat menjadi anggota komunitas, para calon anggota Komunitas Nebeng mendaftarkan diri masing-masing di situs www.nebeng.com dengan tujuan agar data mereka bisa diakses oleh orang-orang yang ingin berbagi kendaraan dengan jalur yang sama. Situs ini content-nya terbilang sederhana. Ada kolom register, login, dan cari. Semuanya dibagi dua untuk mereka yang mencari tebengan dan memberi tebengan. Setelah mendaftar, pengunjung akan mendapatkan ID untuk masuk ke jaringan. Bagi mereka yang mencari tebengan, akan mendapat informasi tentang orang-orang yang memiliki mobil dan menyediakan tebengan. Begitu pula sebaliknya.
Prosedur pertama adalah melakukan registrasi, para calon anggota bisa memilih jenis keangggotaan apakah akan menjadi penebeng atau pemberi tebengan. Selanjutnya, ada aturan main pendataan yang harus dipenuhi calon anggota seperti larangan pengisian data yang berisi kata-kata yang tidak sopan, SARA, pornografi maupun sejenisnya. Komunitas juga tidak bertanggungjawab atas data yang diisi namun admin selalu akan menghilangkan data-data yang tidak sesuai dengan aturan main.
Setelah mengisi data pribadi para calon anggota harus mengisi keterangan tentang kondisi kendaraannya seperti tipe mobil,tahun mobil, kondisi AC, kondisi jemputan, kondisi antar, kondisi iuran (gratis atau saweran), kondisi rokok (boleh merokok dalam mobil pemberi tebengan atau tidak) bagi pemberi tebengan. Hingga pada step selanjutnya yakni kondisi jam berangkat dan pulang maupun tempat pertemuan. Pada prosesnya komunitas Nebeng kemudian mengadakan verifikasi data. Para pemberi tebengan dan penebeng akan ditemukan kecocokannya oleh komunitas dalam waktu yang tidak bisa ditentukan tergantung kondisi wilayah masing-masing. Setelah jadi member, pengunjung bisa mengakses informasi mengenai nama penumpang dan pemberi tebengan—lengkap dengan jenis kelamin, nomor yang bisa dihubungi, rute tujuan, jenis mobil, hingga penjelasan akan kondisi tertentu. Penjelasan akan kondisi tertentu ini membantu keamanan dan kenyamanan dua belah pihak. Ada orang yang merasa lebih aman dan nyaman jika berbagi kendaraan dengan sesama jenis (kelamin) atau mereka yang berkebiasaan buruk sama, suka merokok sepanjang perjalanan, misalnya.
So, selamat Menebeng!
Diolah dari berbagai sumber dan hasil studi lapangan berjudul 'Peluang Penerapan Carpooling System Sebagai Alternatif Kebijakan Transportasi Kota'
Sesuai anjuran pemerintah dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat, air yang tercemar diberi kaporit untuk menetralkan, tapi ternyata banyak yang tetap tidak mempan. Selain itu air yang diberi kaporit biasanya akan membuat tubuh tidak nyaman. Kulit dan rambut akan terasa kering, bahkan dalam jangka panjang akan menstimulan penyakit ginjal. Dari sisi lingkungan atau ekologis, pemakaian kaporit yang secara terus menerus akan mematikan ekosistem sungai bila limbahnya dibuang ke sana. Hal tersebut bisa dicoba dengan misalnya menaruh ikan pada air berkaporit, dalam beberapa waktu ikan tersebut akan mati. Begitu juga dengan tanaman, air berkaporit yang digunakan untuk menyiram tanaman akan membuat tanaman menjadi tidak sehat.
Dinamika Ilmu Administrasi Publik dan Kaitannya dengan Isu Desentralisasi dan Otonomi