
Internet di sebuah negara demokratis biasa digunakan untuk membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel . Namun yang terjadi di China cukup kontradiktif dengan apa yang terjadi dengan dunia lain menyangkut kebebasan berpendapat melalui media internet. Menurut Backman, internet yang sebenarnya dimaksudkan untuk menggoyahkan rezim-rezim otoriter di China justru digunakan oleh pemerintah sebagai alat yang ampuh untuk mencari dan menghancurkan para pembangkang dan calon pembangkang pemerintah. Internet gagal membuat pemerintah menjadi diawasi oleh publik seperti utopianya dalam negara demokrasi. Internet oleh pemerintah dimanfaatkan untuk mencari para aktivis, mencari bukti dan kemudian memenjarakan mereka. Pada tahun 2005 misalnya, seorang jurnalis, dipenjarakan selama 10 tahun gara-gara membocorkan buku petunjuk intern Partai Komunis ke situs-situs luar negeri .
Logika penelurusannya mudah saja, setiap komputer memiliki satu alamat IP yang unik dan setiap posting atau kunjungan ke suatu situs dapat ditelusur dengan balik ke komputer asal. Ini berarti bahwa dengan tersambungnya rumah tangga ke internet, pemerintah mendapat alat pengintai yang tangguh yaitu komputer pribadi masyarakat sendiri. Pemerintahan China juga mencengkram erat-erat perusahaan besar macam Yahoo! hingga tak berkutik untuk tidak menyesuaikan diri dengan kebijakan PKC yang melakukan sensor informasi yang sangat ketat.

Sumber :
Backman. Michael. Asia Future Shock. Jakarta : Ufuk Press. 2008 Hlm 172
Majalah Gatra Edisi 27 Agustus 2008 : Paradoks Pertumbuhan China
Tidak ada komentar:
Posting Komentar